Senin, 29 Juni 2015

Pengertian Kutipan dan Catatan Kaki

Kutipan

     A.   Pengertian kutipan

kutipan adalah penggalan ekspresi atau ungkapan seseorang yang sebagian besar ditulis atau diucapkan, kemudian dimasukkan dalam ungkapan atau ekspresi orang lain. Kutipan dapat diambil dari buku, pidato yang ditranskrip, dialog dari film, koran, majalah, internet, ensiklopedia, artikel, kamus, maupun jurnal ilmiah.

     B.   Fungsi dan tujuan

Adapun fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut:
·        Meningkatkan estetika penulisan.
·        Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi.
·        Memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan daftar pustaka.
·        Kutipan dapat merangkum satu pokok bahasan yang akan disetujui atau dibantah/disanggah.
·        Kutipan dapat mengungkapkan satu pendapat atau evaluasi yang dapat menjadi bahan diskusi.
  
Sedangkan tujuan dari membuat kutipan adalah untuk menegaskan isi uraian atau untuk membuktikan apa yang dikatakan.

     C.   Jenis-jenis kutipan

Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan tidak langsung.

1. Kutipan langsung

Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

Contoh:
·          Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
·          “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3)

       2. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
  • Kutipan pada catatan kaki
  • Kutipan atas ucapan lisan
  • Kutipan dalam kutipan
  • Kutipan langsung pada materi

Contoh :
·         Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.
·         Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).



Catatan kaki

          A.   Pengertian catatan kaki

Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Secara lengkap, Catatan kaki  adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).

B.  Tujuan Catatan Kaki

Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu, penulisan catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk :
    ·        Menyusun Pembuktian
Semua pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.

     ·        Menyatakan Hutang Budi
Penunjukan sumber pada catatan kaki dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.

     ·        Menyatakan Keterangan Tambahan
Catatan kaiki juga dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa :
1). Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
2). Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan terhadap topik yang disebut dalam teks.

3). Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang
bertentangan.

     ·        Merujuk bagian lain dari teks
Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu . Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa utaian padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.

C.  Fungsi Catatan Kaki

     ·        Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).
     ·        Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
     ·        Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam karangan ilmiah di halaman tersebut.
     ·        Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi atau content footnote).

D.  Unsur-Unsur Catatan Kaki

Penulisan Catatan Kaki Untuk Buku
     ·        Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).
     ·        Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
     ·        Nama atau nomor seri, kalau ada.
     ·        Data publikasi :
      ·         Jumlah jilid, kalau ada
      ·         Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
      ·         Nama penerbit, diikuti koma di antara
      ·         Tahun penerbitan. tanda kurung
     ·        Nomor jilid kalau perlu.
     ·        Nomor halaman diikuti titik (.)

Contoh dari catatan kaki
____________________________________________________
1Muhammad Ibn ‘Abdillah alZarkasyiy, alBurhân fî ‘Ulum
alQur’an, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya’ alKutub alArabiyah, 1958 M/1377 H),h. 3435.

Minggu, 24 Mei 2015

PENGERTIAN ABSTRAK

Definisi

Abstrak yang mempunyai makna adalah sebuah paragraph yang mencakup atau ringkasan awal dari sebuah laporan atau tulisan ilmiah. Abstrak, menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.

Contoh abstrak

Penelitian Deskriptif Mengenai Psikologi Sosial Masyarakat Kudus Terhadap Fatwa Rokok MUI

Oleh : Ikha Setya Aminati

Penelitian tentang “Dampak Fatwa Rokok Bagi Psikologi Sosial Masyarakat Kudus” bertujuan untuk memberi manfaat psikologi sosial masyarakat Kudus dalam permasalahan fatwa rokok.

Penelitian ini dilakukan dengan cara pembagian angket kepada masyarakat yang mempunyai rutinitas merokok serta studi pustaka. Sejumlah 54 angket yang kembali diperoleh hasil bahwa alasan merokok terbanyak adalah merokok untuk menghilangkan lelah yang ditunjukkan dengan presentase 33,33%.

Sedangkan responden yang merokok mengetahui bahwa rokok tersebut berbahaya bagi kesehatan tubuh adalah sebanyak 88,89%. Namun, dalam kenyataannya mereka tetap merokok untuk alasan-alasan yang tercantum pada tabel 1, ini terbukti bahwa perokok menerapkan teori pertentangan sebagai salah satu upaya untuk melakukan aktifitas merokok.

Tetapi, tidak selamanya teori pertentangan berlaku pada 54 orang responden. Hal itu terbukti dengan adanya kesadaran untuk berhenti merokok yang terdapat dalam tabel 2 sebanyak 66,67%.

Berdasarkan kenyataan yang diperoleh dari hasil tersebut, maka psikologi sosial bermanfaat dalam permasalahan fatwa rokok, berupa adanya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok. Sedangkan dampak fatwa rokok pada psikologi sosial masyarakat Kudus, berupa adanya penolakan terhadap fatwa rokok MUI. Kemudian bentuk dari psikologi sosial rokok dalam masyarakat adalah adanya teori pertentangan yang secara langsung dilakukan masyarakat sebagai upaya untuk melakukan aktivitas merokok.

Langkah-langkah penulisan Abstrak

1.  Awal kalimat merupakan kata benda.
2.  Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.
3.  Dalam bentuk satu paragraf.
4.  Menggunakan spasi 1.
5.  Menggunakan huruf Times New Roman.
6.  Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.
7.  Ditulis sebelum bab pendahuluan.
8.  Rata kiri-kanan.
9.  Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.                       
10.Ringkasan atau ikhtisar karya tulis atau jika berbentuk karya tulis disusun dari tujuan penelitian, metode penelitian, variabel, sumber data, hasil pengujian, dan simpulan dari hasil penelitian tersebut serta implikasi yang tersusun dalam bentuk paragraph yang proposional.

Jenis Abstrak

1. Abstrak Deskriptif

  Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam tulisannya.

Berikut di bawah ini merupakan satu contoh abstrak yang diambil dari artikel yang ditulis oleh Djoni Dwijono, “Mendayagunakan Komputer Pribadi secara Maksimal
dengan Ergonomics” dalam Buletin Informatika No. 13 tahun III/1997, hlm. 74 :
Konsep Ergonomics telah melahirkan inovasi-inovasi yang baru di bidang disain mesin dan selalu berkembang dari waktu ke waktu agar mampu menghasilkan mesin yang benar-benar memaksimalkan kemampuan dan daya kerja manusia. Akan tetapi dalam perkembangannya, ergonomics tidak hanya meliputi disain mesin melainkan juga meliputi cara kerja, prosedur-prosedur maupun lingkungan yang mendukung usaha kerja manusia berkat penelitian, pengembangan, dan inovasi yang kreatif.

2. Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)

   Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.
Adapun ringkasan dapat dicontohkan dari karya terjemahan yang berjudulKomputer:

Tantangan Baru di Bidang Hukum yang diterbitkan oleh Airlangga Universiti Press pada
tahun 1991 :
Pembaca tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam baik dalam bidang Ilmu Hukum maupun Ilmu Informatika karena buku ini hanya menyajikan suatu sudut pandang sederhana tentang perubahan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan di bidang hukum dengan meluasnya penggunaan komputer. Bab pertama berisi uraian singkat mengenai cara kerja komputer dan empat bab berikutnya menguraikan akibat-akibat yuridis dari pengunaan komputer ditinjau dari Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Tata Negara. Dari bab lima hingga bab delapan berisi uraian yang meliputi cara kerja komputer, bank data, otomatisasi oleh penguasa hingga peran komputer di bidang pendidikan yang kesemuanya dapat menjadi titik perhatian para ahli hukum maupun perancang undang-undang. Akhirnya buku ini lebih merupakan sumbang pemikiran agar ilmu hukum dan praktek hukum mampu menjawab tantangan jaman karena masyarakat yang senantiasa berubah.

3. Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)

  Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.

Dari uraian mengenai Abstrak, Ringkasan, dan Ikhtisar, maka dapat diketahui bahwa uraian yang disajikan baik dalam bentuk ringkasan maupun ikhtisar sifatnya tidak sesingkat abstrak. Selain gagasan utama yang dikandung dalam tulisan, pada ringkasan maupun ikhtisar disertakan ilustrasi untuk menjelaskan aspek-aspek yang dibahas dalam tulisan. Pada ringkasan sekalipun penyajiannya menurut bab-bab yang ada, namun ada kalanya mengabaikan bab yang kurang penting seperti halnya pada penyusunan ikhtisar.

Sumber :

Senin, 27 April 2015

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :
1. Sumber Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh sendiri (langsung) data penelitian yang diperoleh sendiri melalui :
•Wawancara, Observasi, Tes,
•Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
•Pengukuran Fisik
•Percobaan Laboratorium
     2. Sumber Data Sekunder, sumber yang diperoleh dari sumber kedua (tidak langsung) data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Rumah sakit
•Lembaga atau institusi

Metode Pengumpulan Data
  1.  Kuesioner
     Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam. 
  2.     Observasi
     Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik.
  3.     Wawancara
   Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
  4.     Dokumen
      Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari                            lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang          lain.

Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis, pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Variabel
Objek atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala penelitian.

Macam-macam Variabel
  1.     Variabel Kuantatif, mudah diukur dengan angka.
  2.     Variabel Diskrit (nominal/kategorik) yaitu variabel yang berlawanan.
  3.     Variabel Kontinum.
·        Variabel Ordinal (tingkatan)
·        Variabel Interval (jarak)
·        Variabel Ratio (perbandingan dan kelipatan)
  4.     Variabel Kualitatif
  Variabel yang sulit diukur dengan angka. Contoh: minat, motivasi.
  5. Variabel Independen (bebas, pengaruh, stimulus, prediktor) variabel yang                      mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen.
  6.  Variabel Dependen (terikat, dipengaruhi,output,criteria,konsekuen) variabel akibat        dari pengaruh variabel independen.
  7.     Variabel Moderator
 Variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan variabel          independen dan dependen.
  8.     Variabel Intervening
  Variabel antara atau variabel yang menghubungkan antara independen dan dependen     namun tidak dapat diukur/diamati.
  9.     Variabel kontrol
  Variabel pengendali sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak   dipengaruhi faktor lain diluar penelitian.


Sumber : http://belajarpsikologi.com/metode-pengumpulan-data/

Selasa, 24 Maret 2015

PENALARAN INDUKTIF

Pengertian Penalaran Induktif

Penalaran induktif  adalah penalaran yang menuntun pembaca pada suatu simpulan dengan memulai menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus untuk menuju pada simpulan umum.
Contoh penalaran deduktif :
  A.   Generalisasasi
Penalaran jenis ini dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang khusus untuk diambil simpulan umum berdasarkan fakta dan data yang bersifat umum.

Contoh :
Tembaga bila dipanaskan akan memuai
Perka bila dipanaskan akan memuai
Timah bila dipanaskan akan memuai
Seng bila dipanaskan akan memuai
Emas bila dipanaskan akan memuai
Alumunium bila dipanaskan akan memuai
Besi bila dipanaskan akan memuai
Platina bila dipanaskan akan memuai

Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat ditrik kesimpuan bahwa semua logam bila dipanaskan akan memuai.

  B.   Analogi
Penalaran jenis ini dimulai dengan membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki banyak persamaan.

Contoh :
          Seorang gadis dibiarkan dengan setangkai bunga yang indah dalam jambangan. Banyak orang yang mengagumi dan terpikat untuk memiliki tak jemu-jemu orang memandang dan mencium semerbak bunga mekar bunga penuh pesona begitu pula dengan gadis cantik. Dia menjadi tumpuan perhatian orang yang memandangnya tubuh dan wajah yang dimilikinya membuat orang berdecak kagum. Tidak ada rasanya hal yang tidak menarik untuk dipandang suatu kecantikan yang sangat sempurna sehingga banyak orang  yang terpikat untuk memandangnya.

          Kesimpulan:
Kecantikkan seseorang gadis dapat membuat siapun yang memandangnya seperti memikatnya setangkai bunga yang indah didalam jambangan.

  C.   Sebab-Akibat
Hubungan sebab-akibat merupakan suatu proses berfikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.
Contoh :
Masalah pengangguran merupakan masalah serius yang harus diselesaikan pemerintah, seperti beberapa waktu lalu diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana ribuan pencari kerja hars berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut laporan media cetak hal ini terjadi karena dalam waktu dekat ini banyak perusahaan menufaktor yang akan tutup. Sehingga harus melakukan PHK. Selain itu minimnya kahlian atau rendahnya kualitas SDM menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran diibukota.
Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)

Kamis, 22 Januari 2015

Pengertian Asas, Tujuan, Sosialisasi Wawasan Nusantara
A. Pengertian Wawasan Nusantara
      Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

B. Asas Wawasan Nusantara
      Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi,ditaati,dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama.
Asas wawasan nusantara terdiri dari :
• Kepentingan yang sama
Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain.tujuan yang sama adalah
• Keadilan
Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil,jerih payah usaha dan kegiatan , baik orang perorangan,golongan,kelompok maupun daerah.
• Kejujuran.
Yang berarti keberanian berpikir,berkata dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit an kurang enak didengarnya.
• Solidaritas
Yang berarti diperlukannya rasa seti kawan,mau memberi dan berkorban bagi orang lain tanpa meniggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
• Kerja sama
Brarti adanya koordinasi,saling pengertian yang didasarka atas kesetaraan sehingga kerja kelompok,baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar dapat tercapai demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
• Kesetiaan
Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan.Jika kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini goyah apalagi ambruk,dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan bangsa Indonesia akan hancur berantakan.Ini berarti hilangnya negara kesatuan Indonesia.

C. Tujuan Wawasan Nusantara
      Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan – kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepntingan – kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.

Sumber: https://niezarahmad.wordpress.com/2013/06/06/pengertian-unsur-asas-tujuan-sosialisasi-wawasan-nusantara/